Thursday, July 25, 2013

Api Tuhan dari Generasi ke Generasi – Petrus Agung – Minggu, 21 Juli 2013

Minggu, 21 Juli 2013
Api Tuhan dari Generasi ke Generasi
Petrus Agung

Hak 8: 20-21 – Peperangan antara orang Midian melawan Israel yang dipimpin Gideon.
Gideon menang dan menangkap raja-raja lawan: Sebah dan Salmuna. Gideon perintahkan Yeter-anak sulungnya untuk meng-eksekusi raja lawan. Pada masa itu berlaku kebiasaan memilih eksekutor hukuman: orang yang dirugikan atau keluarga dari korban, atau orang yang pangkatnya sederajat dengan orang yang akan di-eksekusi.

Pernyataan Sebah dan Salmuna artinya mereka anggap dirinya sederajat dengan Gideon, dan tidak sederajat dengan Yeter. Saat itu Gideon mau naikkan level Yeter ke level raja-raja setaraf Sebah dan Salmuna. Yeter tidak harus berperang, tapi memperoleh kehormatan yang sangat mudah. Sayangnya Yeter masih muda dan takut, kurang terdidik dan terlatih, bahkan tidak mampu mencabut pedangnya.

Kita tidak pernah tahu kapan promosi Tuhan datang dalam hidup kita, yaitu saat kita harus mengeksekusi sesuatu, yang saat itu dikerjakan akan menaikkan kita ke next level

Generasi penerus kita haruslah orang yang punya api lebih besar untuk bawa Injil ke seluruh dunia

Saat Tuhan beri nama Injil Kerajaan untuk gereja JKI, p Agung tidak pernah menyangka bahwa di tahun ini Tuhan perintahkan gereja pergi ke seluruh dunia secara hurufiah. Menggelar karpet merah adalah kairos Tuhan, di tahun-tahun berikutnya belum tentu Tuhan perintahkan lagi.

Yeter artinya abundance atau kelimpahan. Banyak orang tua yang berfikir bahwa warisan terbaik adalah uang, padahal uang tidak menjamin apapun dan tidak bawa kita kemanapun. Karena Tuhanlah yang akan membawa hingga kita mencapai destiny kita.

Tuhan butuh orang yang tidak sekedar punya uang, tapi orang yang di dalam hatinya ada api Tuhan, yang punya keberanian melakukan apapun yang Tuhan perintahkan.

Seringkali semakin banyak uang kita, semakin uang itu mengontrol kita, dan berat untuk melepaskannya. Banyak orang saat kekurangan bisa memberi kepada Tuhan dengan mudah dan sukacita, tapi saat sudah limpah pertimbangannya jadi banyak.

Kelimpahan tanpa kekuatan dan kemampuan untuk mengeksekusi yang Tuhan perintahkan, akan membuat kelimpahan itu tidak berguna. Tuhan butuh orang-orang yang berdiri dan bertindak dalam nama Tuhan, dan kerjakan apapun dengan tuntas.

1Kor 16: 8-10
Ay 8 – Pentakosta dalam perjanjian lama memperingati turunnya Taurat dan hari panen raya besar bagi orang Israel. Maka pernyataan Paulus bisa diartikan bahwa dia tinggal di Efesus hingga tuaian besar terjadi.
Ay 9 – Di Efesus Tuhan membuka pintu yang lebar dan pekerjaan yang efektif bagi Paulus.

Setiap kesempatan dan kairos yang Tuhan berikan harus kita kerjakan se-efektif mungkin.

Ay 10 – Orang yang mengerjakan pekerjaan Tuhan tidak boleh takut! Karena jika takut maka kita tidak akan bisa mengerjakan apapun.

Di budaya timur, orang yang paling bisa menakut-nakuti kita adalah orang tua. Ada orang yang saat remaja on fire bagi Tuhan, hidup total untuk Tuhan. Kemudian berkat Tuhan turun dan diberkati. Lalu saat punya anak, justru melarang dan menghambat anaknya on fire dengan Tuhan.

Beri pengalaman anak-anak kita untuk berjalan dengan Tuhan, dan jangan takut-takuti

Ay 11 – Paulus meminta jemaat Efesus supaya tidak menganggap rendah Timotius, tapi justru menolong dan memberkatinya.

Dukung anak-anak kita secara nyata dalam keuangan maupun doa, tapi jangan rendahkan mereka.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381 ;
085 727 868 064 (WhatsApp, Line, WeChat, Viber, Kakao)

Saturday, July 20, 2013

7 Sumur – Petrus Agung – Minggu, 14 Juli 2013

Minggu, 14 Juli 2013
7 Sumur
Petrus Agung

But whosoever drinketh of the water that I shall give him shall never thirst; but the water that I shall give him shall be in him a well of water springing up into everlasting life. (Yoh 4: 14, KJV)

a well of water = πηγή = pēgē (G4077) = gushing plumply = suatu sumber mata air yang memancar dan menyembur dengan sangat kuat, munculnya tiba-tiba, dalam debit yang besar hingga limpah.

Jika kita minum dari Tuhan, di dalam diri kita akan muncul suatu sumur yang mempunyai mata air yang memancar kuat dan debitnya banyak.

7 sumur yang Tuhan mau berikan pada kehidupan kita:

1. Sumur Ribkah – Sumur kebajikan dan kemurahan yang limpah
Eliezer diutus Abraham mencari istri bagi Ishak, dia membawa 10 unta dan pergi ke Ur-Kasdim. Sesampainya di sana dia minta tanda pada Tuhan: jodoh Ishak adalah yang memberi Eliezer dan semua unta-nya minum. Saat Ribka datang, Eliezer meminta air, lalu Ribka juga memberi minum seluruh unta Eliezer yang baru datang dari perjalanan yang jauh.

Kita harus salurkan kemurahan dan kelimpahan Tuhan kepada banyak orang kemanapun kita pergi.

Kisah seorang keluarga bangsawan yang punya seorang anak laki-laki. Salah satu tukang tamannya meminta supaya anaknya bisa ikut dia bekerja. Tuan itu mengijinkan, padahal di tempat lain hal itu tidak akan terjadi. Suatu hari anak tukang taman yang tidak bersekolah itu menolong anak dari bangsawan itu yang hampir tenggelam. Bangsawan ini menunjukkan kemurahan hatinya dengan membiayai sekolah anak tukang taman tersebut hingga jadi seorang dokter.
Anak bangsawan ini jadi politikus muda, dan suatu kali mengalami sakit dan hampir mati. Yang akhirnya menolong dia adalah anak si tukang kebun yang sekarang sudah menjadi seorang dokter. Politikus itu adalah Winston Churchill yang jadi perdana menteri Inggris di masa perang dunia kedua. Dua kali pertolongan untuk Churchill adalah karena kemurahan hati ayahnya.

Jangan pernah jemu dan letih melakukan sesuatu yang baik bagi orang-orang lain, sekalipun sepertinya semua sia-sia dan tidak terlihat hasilnya. Karena semua kemurahan kita dihitung Tuhan.

Orang yang berbuat baik kepada sesamanya sebenarnya sedang memberkati dirinya sendiri, karena itu seperti meletakkan investasi dalam hidup orang-orang lain, dan kelak akan dapat yang terbaik.

10 ekor unta yang diberi minum oleh Ribka membawa banyak harta. Ujungnya baik unta maupun harta itu jadi milik Ribka dan keluarganya.

Kepahitan, kecewa dan marah akan membuat sumur kemurahan ini tersumbat

Jika kita memiliki sumur kelimpahan dalam hidup kita, maka kita selalu memberi lebih dari yang orang lain duga. Apapun bisa kita berikan untuk memberkati orang lain: uang, senyum, keramahan, doa.

Tidak pernah ada kemurahan yang sia-sia, apapun yang kita tabur akan kita tuai!


2. Sumur Yakub – Kekuatan dan kuasa yang muncul karena cinta
Yakub yang tidak membawa apapun datang ke Laban untuk cari istri, beda dengan Eliezer yang membawa banyak harta. Sumur Yakub ini ditutup oleh batu besar, dan biasanya diperlukan banyak orang untuk menggesernya. Saat melihat Rahel anak Laban, Yakub jatuh cinta, maka Yakub mampu menggulingkan batu itu sendirian.

Sharing dari seorang hamba Tuhan Estonia tentang Mat 7: 21-23. Menurut hamba Tuhan ini mengerjakan perintah Tuhan harus seperti yang Tuhan otorisasikan, dan mengerjakannya karena cinta dan bukan karena sekedar kewajiban.

Hubungan kita dengan Tuhan melibatkan emosi jiwa kita. Kasih selalu melibatkan emosi.

Seorang kekasih perlu mengekspresikan rasa cintanya. Semua hal berat bisa selesai karena cinta. Yesus turun ke dunia karena cintaNya kepada kita. Setiap kali timbul belas-kasihan Yesus, sesuatu yang supranatural.

Hubungan manusia dengan Tuhan hanya bisa berjalan jika ada cinta. Orang Kristen yang hidupnya mencintai Tuhan akan melewati segala hal dengan ringan. Tapi tanpa cinta maka hanya akan jadi beban dan kewajiban.

Semakin besar cinta kita, toleransi semakin besar. Apapun yang diminta kekasihnya akan diberikan dengan sukacita tanpa keluhan. Hujan, banjir, dll tidak pernah jadi masalah.
Begitu orang cinta dengan Yesus maka hal yang sama terjadi: tidak ada hitungan, tidak ada komplain.

Perintah Yesus yang pertama: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu!
Kita hanya bisa lakukan perintah ini jika kita cinta pada Tuhan

3. Sumur Yusuf – Sumur yang memelihara raja-raja masa depan
Yusuf dicemburui saudara-saudaranya dan akan dibunuh. Tapi Ruben mencegah saudara-saudaranya dan memasukkan Yusuf di sumur kering. Ruben seperti sumur kering, melakukan kesalahan di rumah ayahnya hingga hilang hak kesulungannya, tidak banyak lakukan hal baik kecuali mencegah pembunuhan terhadap Yusuf, dan berencana melepaskan Yusuf. Tanpa sadar Ruben menyelamatkan seorang perdana menteri yang akan diangkat 13 tahun kemudian.

Karena sumur kering ini Yusuf tetap hidup dan tidak mati. Sekian belas tahun kemudian Yusuf itulah yang memberi makan seluruh keluarga besar Yakub.
Walau hidup kita mungkin seperti sumur kering yang tidak bisa berikan apapun kepada orang lain, tapi kita tetap bisa selamatkan orang-orang atau anak-anak di sekitar kita dari kematian rohani, yang siapa tahu kelak mereka jadi pahlawan Tuhan. Memberi tidak harus uang, bisa juga dengan perhatian.

Ada orang-orang yang sampai usia tuanya cinta kepada Yesus, punya api Tuhan. Tapi seringkali anak-anaknya tidak memiliki passion kepada Tuhan, hatinya tidak mengejar Tuhan. Lebih mudah mengajari orang yang punya api Tuhan untuk menyentuh dunia dengan berkat Tuhan, daripada orang yang sudah kuat dunianya ditarik ke Tuhan. Warisan harta kepada anak-anak tidak berguna banyak karena bisa habis dengan cepat.

Warisan terhebat yang bisa ditinggalkan bagi anak-anak adalah memberikan pengalaman rohani dan api Tuhan dalam diri kita, sehingga kelak kualitas mereka tidak lebih rendah dari orang tuanya

Jika kita on-fire dengan Tuhan, maka anak-anak kita harus labih hebat dari kita

Kita harus rindu supaya anak-anak kita melanjutkan api cinta kita pada Tuhan, karena tanggung jawab meng-estafet-kan api kegerakan pada generasi berikutnya ada pada kita.

Tantangan ke-Kristenan adalah apakah generasi berikutnya tetap punya api cinta pada Tuhan

Tuhan bukan benda, sehingga kita tidak bisa memilih untuk on-fire sewaktu-waktu, karena itu adalah hubungan 2 arah antara kita dengan Tuhan.

Jika masa muda kita tidak diisi api Tuhan, maka kita kehilangan hal terbaik di hidup kita. Karena api Tuhan bisa menghasilkan banyak hal jauh lebih dari yang manusia pikirkan

4. Sumur Musa – Sumur percepatan
Musa lari dari Firaun setelah membunuh seorang mandor Mesir. Sesampai di Midian Musa melihat anak-anak Yitro yang diganggu gembala-gembala lain. Musa mengusir pengganggu-pengganggu itu karena rasa keadilan-nya. Kemudian Musa memberi minum domba-domba Yitro sehingga anak-anak Yitro bisa pulang jauh lebih cepat.

Tuhan sedang bergerak sangat cepat, dalam 3 minggu sekian ratus orang sudah dikirim untuk misi ke belasan bangsa.

Percepatan berbicara tentang: apa yang seharusnya belum diterima, Tuhan percepat sehingga bisa kita terima, apa yang seharusnya masih merupakan penantian, tiba-tiba muncul di depan kita.

Percepatan sedang terjadi, mari percaya bahwa kita masuk dalam percepatan Tuhan

5. Sumur Daud – Sumur keintiman dan penyembahan
Daud bergumam ingin air sumur Betlehem, padahal Betlehem sedang dikuasai Filistin. Triwira duduk cukup dekat dengan Daud sehingga mendengar hal itu, lalu mereka pertaruhkan nyawa untuk mengambil air bagi Daud. Daud merasa tidak layak meminum air itu, kemudian taruh itu di mezbah dan mempersembahkannya kepada Tuhan.

Daud tidak pernah perintahkan triwira untuk pergi, tapi mereka mengerti apa yang rajanya inginkan.

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. (Yoh 15: 15)

Banyak orang menunggu perintah baru bergerak. Tapi orang yang punya kedekatan dan keintiman akan berbeda. Dia bisa membaca apapun yang sahabatnya lakukan: intonasi suara, gestur, gerak mata, ekspresi wajah, dll.

Tuhan cari orang-orang yang cukup dekat denganNya, menangkap yang Dia inginkan dengan cepat.

Triwira beri yang precious. Tadinya air diberikan kepada rajanya, akhirnya diberikan kepada Tuhan. Dari perang untuk pemimpinnya, jadi perang Tuhan. Saat air itu diberikan Daud maka ada nilainya. Tapi saat air itu diberikan pada Tuhan, maka nilainya jadi begitu tinggi.

6. Sumur Yesus (Yoh 4: 14) – Sumur lawatan dan kegerakan
Yesus harus melalui Samaria, lalu dia duduk di tepi sumur, dan kemudian minta air sumur kepada seorang wanita Samaria. Yesus membongkar hidup wanita ini, lalu dia kabarkan itu kepada seluruh kota, sehingga seluruh kota datang kepada Yesus. Akhirnya seluruh kota percaya dan diselamatkan Tuhan.

Suatu hari kelak Tuhan akan berikan lawatan yang lebih hebat dalam hidup kita

7. Sumur kita – orang-orang yang memiliki semua sumur di atas
  • Orang yang punya kebajikan dan kemurahan yang limpah
  • Orang yang punya kekuatan cinta (the power of love)
  • Orang yang memelihara raja untuk generasi berikutnya
  • Orang yang punya sumur percepatan
  • Orang yang punya keintiman dengan Tuhan
  • Orang yang membawa lawatan dan kegerakan Tuhan

Altar call:
  • Para orang tua yang sedang menangisi anaknya yang di arah tidak tepat
  • Anak muda yang tahu bahwa orang tuanya sedang menangisinya.
  • Anak muda yang orang tuanya tidak perduli, Tuhan mau jadi orang tuanya.


Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381

Wednesday, July 17, 2013

Fenomena – Petrus Agung dan Iin Cipto – Minggu, 7 Juli 2013

Minggu, 7 Juli 2013
Fenomena
Petrus Agung & Iin Cipto

Dalam KKR Kingdom Explosion akan dibahas 6 tokoh: Musa, Yosua, Yusuf, Daud, Salomo, Paulus. Selama 7 tahun terakhir Tuhan jadikan Bahtera sebagai sebuah fenomena.
Fenomena artinya:
  1. Sesuatu yang besar, ajaib dan mengagumkan.
  2. Anomali, sesuatu yang tidak biasa dan belum pernah dikerjakan orang.

Fenomena Ilahi adalah sesuatu yang berdampak begitu besar, dikerjakan oleh Roh Tuhan dalam kehidupan kita, tapi sifatnya anomali dan tidak dijumpai referensinya di tempat lain.

Fenomena-fenomena yang Tuhan berikan untuk dialami Bahtera berkaitan dengan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya

1. Orang-orang miskin dibawa masuk ke rumah Tuhan (Luk 14: 21-23) - Petrus Agung
Salah satu tanda jaman bahwa kedatangan Tuhan segera tiba adalah sebuah kegerakan menjangkau orang-orang miskin dan menderita.

Indonesia pernah alami beberapa revival di segmen-segmen masyarakat tertentu:
  • Tahun 60-an ada kegerakan di So'e, beberapa tokohnya masih hidup.
  • Pelajar-pelajar SMA disentuh Tuhan, tapi anehnya mahasiswa dan SMP tidak terkena. Hari ini banyak yang jadi pemimpin dan hamba-hamba Tuhan di Indonesia.
  • Lawatan di kelompok-kelompok pengusaha yang cinta Tuhan.

7 tahun terakhir Tuhan beri perhatian besar kepada orang-orang miskin, akibatnya bahkan saudara-saudara yang miskin dan dari agama lain ikut tertolong. Ini menjadi sebuah reputasi di mata dunia: kelompok yang secara konsisten dan setia menjangkau dan melayani masyarakat yang di bawah: sekolah-sekolah, rumah-rumah singgah, dll.

Tujuan akhir Tuhan: rumahKU harus penuh! Ketika rumah Tuhan penuh, maka segalanya selesai!

"The master said, 'Then go to the country roads. Whoever you find, drag them in. I want my house full! (Luk 14: 23, MSG)

Kita harus bergerak lebih kuat dari setan dalam hal menarik, menyeret dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang miskin dan sakit, dengan kekuatan Roh Tuhan, karena rumah Tuhan harus penuh.

2. Tarian – Iin Cipto
Saat suatu fenomena terjadi ada 2 pilihan: jadi penonton atau jadi pemain.

Ilustrasi tentang tim sepakbola:
Indonesia bisa punya 50 juta suporter yang punya uang, menonton semua pertandingan, pakai kaos bola, hapal semua nama pemain, tapi itu semua tidak bisa membawa kita bermain di piala dunia.
Tapi jika ada 12 orang di Indonesia yang secara konsisten berlatih dan mempertahankan prestasinya, lalu mengalahkan berbagai negara, barulah Indonesia bisa masuk piala dunia.

Fenomena tidak butuh penonton, kita tidak bisa jadi suporter. Pilihan: masuk dalam fenomena, bayar harga, terdidik dan terlatih, atau bukan bagian dari fenomena itu

Menjadi bagian dari fenomena bukan kebanggaan, tapi sebuah kehormatan
Kerinduan kita seharusnya berada tepat di dalam kehendak dan hati Tuhan.

Semua kegerakan-kegerakan di jaman-jaman sebelumnya belum pernah melibatkan tarian profetik. Tarian profetik bukan untuk ditonton, tapi tarian yang membuat setiap sel kita menyembah, memperkatakan dan mempertunjukkan iman.

Alasan Tuhan membangkitkan tarian:
2.1. Membebaskan satu bangsa

Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari. (Kel 15: 20)

Tarian pertama bukan muncul dari penari, tapi dari nabiah, muncul dari seorang nabi yang menangkap hati Tuhan

Tarian ini bukan untuk ditonton, tapi deklarasi kemenangan pembebasan Tuhan atas umatNya: sebuah bangsa keluar dari perbudakan

Tarian yang ditarikan Bahtera akan membawa satu bangsa diselamatkan dan dilepaskan dari perbudakan: kemiskinan, kebodohan, kenajisan, kekotoran.

Tarian Bahtera adalah pernyataan iman yang berkata bahwa satu bangsa sedang diselamatkan

2.2. Membangkitkan generasi yang mencintai dan menangkap hati Tuhan

Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (2Sam 6: 14)

Tuhan akan jadikan Bahtera sebagai orang-orang yang menangkap hati Tuhan seperti Daud, sedetak, seirama dan seperasaan dengan Tuhan.

Tanda sebelum kedatangan Tuhan yang ke-2 di akhir jaman adalah pemulihan pondok Daud. Bukan pondoknya yang dipulihkan, tapi akan ada orang-orang yang begitu mencintai Tuhan, tidak cukup sekedar memberi uang, sekedar mengangkat tangan, sekedar bernyanyi, karena seluruh sel-nya mencintai Tuhan, dan seluruh sel ingin meng-ekspresikan itu.

Tarian Daud adalah tarian cinta, ekspresi cintanya pada Tuhan

Daud lakukan tarian di fasal di atas bukan saat jadi buronan, atau jadi tentara, tapi saat sudah menjadi raja. Daud tidak lakukan 1 kali saja, tapi hampir setiap hari. Bahkan di usia lebih dari 60 tahun Daud masih menari untuk Tuhan.

Tuhan akan membawa Bahtera ke masa raja-raja yang punya otoritas dan berkelimpahan; tapi bukan generasi yang nyaman, tapi generasi yang rajin : bergerak ke bawah, doa keliling, menari, dll.

2.3. Tarian Bahtera adalah tarian perang

Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari- tarian perang? (Kid 6: 14)

Tarian Bahtera adalah tarian perang, tarian yang diurapi dan bisa menembus setiap lini: daerah paling bawah dan miskin hingga istana Presiden, bahkan ke bangsa-bangsa.

Setiap gerakan tarian, banner yang diangkat, jubah yang dikenakan: kita meneriakkan dan mendeklarasikan nama Tuhan.

Apakah hidup kita biasa-biasa saja, atau setiap menit mendeklarasikan kemuliaan Tuhan?

Indonesia di tangan kita, dan kita datang bukan sebagai orang sipil, tapi sebagai tentara utusan Allah yang menduduki, berdiri, berperang, dan merebut kemenangan dari tangan iblis.

2.4. Kesempatan bagi penonton untuk menentukan keberpihakan

What do you want? Name it: Nations as a present? continents as a prize? You can command them all to dance for you, Or throw them out with tomorrow's trash." (Mzm 2: 8-9, MSG)

Tuhan perintahkan kita untuk meminta bangsa-bangsa kepada Tuhan, kemudian menyuruh mereka menari. Jika mereka tidak mau, buang mereka ke tempat sampah.

Saat orang-orang ikut menari, maka itu akan menjadi arak-arakan bagi Yesus. Di jaman dulu saat tentara berparade, pilihannya: ikut masuk atau disapu habis

Tari-tarian adalah deklarasi bahwa kita adalah pasukan Tuhan.

3. Membawa Injil ke seluruh bangsa – Petrus Agung
Tahun 1991 adalah berdirinya Jki Injil Kerajaan. Peraturan pemerintah berkata bahwa persekutuan doa tidak boleh diadakan pada hari minggu, maka pilihannya pindah hari, atau berubah jadi gereja. Melalui suatu pergumulan muncul nama dari Tuhan: "Gospel of the Kingdom". Artinya suatu saat gereja harus membawa kabar Injil ke seluruh bangsa, dan menjadi orang yang mempercepat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. (Mat 24: 14)

Di jaman yang lalu banyak misionaris dan hamba-hamba Tuhan luar negeri datang dan memberkati Indonesia. Saat ini semua bergeser dan Bahtera ganti pergi dan memberkati bangsa-bangsa lain.

Orang yang meresponi panggilan Tuhan “pergilah” akan hidup dalam kuasa Tuhan dan penyertaan Tuhan. Sebab orang itu akan mengalami terobosan kuasa Tuhan yang luar biasa. Ada kuasa saat kita keluar dan pergi (The power of going)

Saat kita tidak bergerak kemana-mana dan hidup nyaman dalam rutinitas, maka bahayanya: kematian rohani, atmosfir rohani yang mematikan dan melumpuhkan iman dan karunia rohani. Yesus tidak bisa melakukan mujizat di Nazaret karena ada lingkungan yang menolakNya.

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Mat 13: 57)

Saat kita bergerak keluar maka akan terjadi mujizat, dan kita jadi orang yang berbeda

Pengalaman tokoh Alkitab:
  • Musa di Median, berjumpa Tuhan, kembali ke Mesir dan membawa bangsa Israel keluar.
  • Yosua tidak terkenal di Mesir, baru dikenal setelah memimpin orang Israel membelah sungai Yordan dan menaklukkan tanah Kanaan.
  • Yusuf dapatkan jubah penguasa yang sebenarnya didapat Yusuf di Mesir.
  • Daud tinggalkan kambing-domba gembalaannya untuk kemudian mengalahkan Goliat. Justru saat Daud di rumah dan tidak pergi, justru timbul masalah dengan Batsyeba.
  • Paulus membawa Injil masuk ke Eropa, di kemudian hari Injil dibawa orang Eropa ke seluruh dunia. Paulus tahu bahwa dia dipanggil untuk memberitakan Injil kepada orang tidak bersunat.
  • Hikmat dan perdagangan Salomo menyebar dan menjangkau seluruh dunia.
  • Kitab Daniel ditulis di Babel
  • Nehemia jadi juru minuman raja, merelakan jabatannya untuk kembali ke Israel.
  • Kisah Ester dan Mordekhai saat mereka ada di pembuangan
  • Yesus sejak kekal bersama BapaNya. Saat datang ke dunia, sengsara, mati dan bangkit bagi kita, naik ke surga, dan jadi Raja di atas segala raja.

Mereka semua hebat bukan ketika di rumah mereka, tapi saat mereka pergi.

But ye shall receive power, after that the Holy Ghost is come upon you: and ye shall be witnesses unto me both in Jerusalem, and in all Judaea, and in Samaria, and unto the uttermost part of the earth. (Kis 1: 8, KJV)

Ada yang berkata bahwa Injil dikabarkan dalam tahapan: Yerusalem, lalu Yudea, lalu Samaria, lalu barulah ujung bumi. Tapi tenses kalimat perintah Yesus tersebut seharusnya berarti mengabarkan Injil: ke Yerusalem, disaat yang bersamaan ke Yudea, disaat yang bersamaan ke Samaria, disaat yang bersamaan ke ujung bumi. Artinya semua dilaksanakan bersamaan. Karena jika bertahap seperti yang dikatakan banyak orang, maka Injil sampai saat ini belum keluar dari Yerusalem.

Orang yang menolak misi ke bangsa-bangsa kebanyakan tidak pernah melakukan penginjilan.

Rasul-rasul mulai pergi saat ada aniaya di Yerusalem. Kita tidak perlu alami aniaya untuk menuruti perintah Tuhan: pergilah! Kita tidak perlu alami aniaya untuk pergi ke bangsa-bangsa, tapi kita pergi karena cinta pada Tuhan.

Proyek red carpet membuktikan bahwa:
  • Bahasa Inggris yang baik tidak diperlukan, karena yang kita jangkau juga tidak bisa bahasa Inggris dengan baik.
  • Dana bukan halangan, justru jadi tempat latihan untuk beriman di bidang keuangan. Bahkan gereja tidak menyediakan dananya, semua dari iman masing-masing yang berangkat.

Injil Yesus Kristus harus diberitakan ke seluruh dunia, baru tiba kesudahannya.

4. Tindakan profetis – Iin Cipto
Saat manusia jatuh dalam dosa, Tuhan buat jubah untuk manusia dari bulu domba. Inilah tindakan profetis pertama yang dibuat Tuhan sendiri. Persembahan Habel adalah tindakan profetis dari hal tersebut, dan kemudian korban bakaran sejak jaman Musa.

Tindakan profetis seperti menaikkan iman dan ketaatan kita kepada Tuhan

Tindakan profetis yang dibuat Tuhan Yesus:
  • Babtisan
  • Perjamuan Kudus

Tindakan profetis seperti tindakan menekan sebuah tombol: di tekan di satu titik, terjadi sesuatu di tempat lain. Contohnya kota Yerikho dikelilingi 13 kali, kemudian tembok itu runtuh.

Setiap kali kita berdoa dan melakukan tindakan profetis, itulah saat perjanjian kita dengan Tuhan diingatkan.

Kingdom explosion hanya bisa terjadi saat ada persatuan, semua menjadi kesatuan, sederap, selangkah, tidak ada yang menjadi penonton, hingga seluruh dunia diselamatkan.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381

Friday, July 12, 2013

Ibrani – Petrus Agung – Minggu, 7 Juli 2013

Minggu, 7 Juli 2013
Ibrani
Petrus Agung

Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon- pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman- teman sekutu Abram. (Kej 14: 13)

Saat Tuhan pertama kali berbicara dengan Abraham diawali dengan kata pergilah (lekh-lekha), artinya orang yang dipimpin-disertai-dipakai Tuhan sejak kecil hingga besar, dan melebihi orang-orang lain. Juga berarti orang yang mau dididik Tuhan, atau punya teachable heart.

Tuhan menjamin setiap orang yang meresponi pengutusanNya untuk dibawa naik hingga lebih dari kebanyakan orang lain, dan tidak sekedar berputar-putar.

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Gal 3: 29)

Berkat yang diterima Abraham seharusnya juga menjadi jatah dan milik kita.

Abraham disebut orang Ibrani. Ibrani = עברי = ‛ibrîy (H5680) , artinya:
  1. The one from beyond – seseorang yang dari seberang. Artinya bukan dari daerah setempat.
  2. The one from the other side – seseorang yang berasal dari sisi lain
  3. The one who cross over – seseorang yang menyeberangi

Orang Ibrani artinya saat orang melihat kita dan yang kita kerjakan, dan orang menyebut kita sebagai bukan orang biasa, tapi orang istimewa.

Warisan Abraham yang kita terima bukan sekedar harta.

Orang Ibrani adalah orang yang berani keluar dari zona nyamannya, kebiasaan dan tradisi, melakukan lebih dari orang biasa lakukan (extra ordinary)

Secara daging: dalam 3 minggu muncul sebuah pasukan Gideon yang luar biasa.

The power of going – ada kuasa saat kita melangkah/ pergi.

Saat kita tidak bergerak kemanapun, hidup nyaman dalam rutinitas yang baik, maka bahayanya: kematian rohani. Ini dialami Yesus sendiri.

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Mat 13: 57)

Orang yang tidak pernah berani keluar dari zona nyamannya, dia tidak akan mengalami mujizat. Yesus tidak dapat membuat mujizat di Nazaret karena lingkungan yang menolak Dia. Bahkan Yesus hampir dilemparkan ke dalam jurang (Luk 4: 29).

Saat bergerak keluar sesuai perintah Tuhan, maka terjadi mujizat dan kita jadi orang yang berbeda


Contoh the power of going:
  • Abraham tidak jadi hebat saat di Ur Kasdim dan Haran. Begitu Abraham meninggalkan Haran dan masuk tanah Kanaan, barulah dia jadi terkenal dan jadi leluhur 3 agama besar dunia.
  • Ishak jadi semakin kaya saat tinggal di Gerar, Filistin.
  • Yakub mendapat kekayaannya di rumah Laban.
  • Yusuf dapatkan jubah penguasa yang sebenarnya di Mesir.
  • Israel jadi bangsa yang besar bukan di Kanaan, tapi di Mesir.
  • Kitab Daniel mengisahkan nabi Daniel saat di Babel, bukan di Israel.
  • Kisah Ester dan Mordekhai terjadi bukan di Israel, tapi di negri pembuangan.
  • Nehemia adalah juru minuman raja, dia keluar dari kenyamanan maka ada kisah Nehemia.
  • Yunus dikenal karena kisah di Niniwe.
  • Daud pergi kemana-mana. Saat di rumah malah timbul masalah: melihat Batsyeba mandi.
  • Yesus jadi RAJA di atas segala raja ketika turun ke dunia, jadi manusia, sengsara dan bangkit.

Tuhan perintahkan kita untuk pergi, sebenarnya bertujuan membuat kita jadi besar !

Semua Nazaret kita hanya meruntuhkan dan membuat kita tidak percaya. Salah satu cara Tuhan mendewasakan adalah proyek “menggelar karpet merah”. Semua bergerak dengan biaya sendiri dan bukan dari gereja. Mereka berdoa, bergumul, dan beriman hingga semua dana cukup. Mereka yang pulang dari misi ini menjadi orang yang berbeda dan luar biasa.

Tuhan perintahkan kita pergi bukan untuk menyengsarakan kita, tapi Dia hendak membuat kita jadi besar. Jatah penginjilan ke bangsa-bangsa seharusnya untuk Petrus, tapi karena bergumul dengan Taurat, maka jatah Petrus Tuhan pindahkan pada Paulus.

Secara teologia Yesus berkata untuk kabarkan injil: ke Yerusalem, disaat yang sama ke Yudea, disaat yang sama ke Samaria, disaat yang sama ke ujung bumi. Jika diartikan bertahap Yerusalem lebih dulu baru ke Yudea, baru ke Samaria, dst, maka Injil sampai saat ini belum keluar dari Yerusalem.

Orang yang menolak misi ke bangsa-bangsa kebanyakan tidak pernah melakukan penginjilan.

Di Alkitab ada 2 pilihan supaya orang pergi menginjil: sukarela atau dipaksa karena aniaya. Rasul-rasul mulai pergi saat ada aniaya di Yerusalem. Kita tidak perlu alami aniaya untuk menuruti perintah Tuhan: pergilah, tapi kita pergi karena cinta pada Yesus.

Hidup kita akan berubah saat kita berani menerima tantangan Tuhan
Tuhan sering menantang kita, supaya kita tumbuh semakin ajaib, kuat dan luar biasa.

Kita harus membiasakan diri memiliki mental: "berani karena Tuhan". Selama kita terus diyakinkan jiwa kita, bahwa kita tidak bisa, maka Tuhan tidak bisa lakukan apapun dengan kita dan tidak akan kemana-mana.

Saat kita bergerak, Tuhan akan pelihara kita, karena kita adalah orang Ibrani: a man from beyond
Saat injil diberitakan ke seluruh dunia, barulah akan tiba kesudahannya.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);

Saturday, July 6, 2013

The Blessing of a Covenant Marriage Family – Larry Keffauver – Minggu, 30 Juni 2013

Minggu, 30 Juni 2013
The Blessing of a Covenant Marriage Family
Larry Keffauver

Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat! (Mal 2: 13-16)

Perjanjian (covenant) menggambarkan hubungan antara Tuhan dengan umatNya. Tapi Alkitab juga menjelaskan bahwa Tuhan mengharapkan kita memiliki hubungan perjanjian (covenant relationship) satu sama lain di dalam pernikahan, keluarga, mengasuh anak dan di dalam gereja, seperti covenant kita dengan Tuhan.

Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (Yer 31: 33)

Tuhan akan menuliskan perjanjianNya di pikiran dan hati kita.

Tuhan adalah pusat perjanjian (covenant) :
Dia menciptakan, mempertahankan, menyembuhkan, memulihkan, dan menjagai perjanjian itu

Gambaran covenant seperti sebuah segitiga, Tuhan berada di puncaknya, kita di salah satu sudut, dan di sudut lain adalah orang yang memiliki covenant dengan kita:
  • Tuhan – suami – istri
  • Tuhan – orang tua – anak
  • Tuhan – gembala – jemaat
  • Tuhan – saya – anda

Tuhan tidak pernah memutuskan perjanjian, dan Tuhan adalah penjaga perjanjian.

Dalam perjanjian kita dengan Tuhan melalui Yesus, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita keluar dari perjanjian itu. Dan Tuhan berharap kita juga menjadi penjaga perjanjian itu.

Pernikahan bukanlah kontrak, tapi perjanjian. Karena kontrak bersifat sementara, tapi perjanjian bersifat seumur hidup. Artinya kita tidak bisa menyingkirkan pasangan kita begitu saja, dan Tuhan mengharapkan hubungan kita berhasil.

Tuhan ingin kita mempunyai pernikahan yang berhasil, keluarga yang berhasil, hubungan antar sesama yang berhasil

7 kualitas hubungan yang Tuhan harapkan, dan ini berlaku untuk semua covenant :

1. Saling komunikasi (comunnicate)

Kita harus berkomunikasi, tapi juga harus memilih kata-kata yang diucapkan. Gunakan lidah kita untuk memberkati dan bukan mengutuk, saling mengucapkan kata-kata yang membangun, cepat mendengar tapi lambat untuk marah.

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (Yak 1: 19)

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya (Ams 18: 21)

2. Saling meneguhkan (affirm) dan menerima (accept)
Kita sering ingin merubah pasangan hidup kita menjadi sesuatu yang kita sukai, padahal seharusnya kita menerima dia apa adanya. Kita tidak bisa mengubah pasangan kita! Maka jangan berdoa minta Tuhan untuk mengubah pasangan kita, tapi minta Tuhan mengubah kita. Jika ada masalah dalam hubungan suami istri, kita harus berani berkata “akulah masalahnya”.

Kita harus menerima satu-sama lain seperti Kristus sudah menerima kita.

Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah (Rm 15: 7)

Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. (1Tes 5: 11)

Singkirkan roh penghakiman dan kritik, baik dalam pasangan suami-istri, dalam hubungan orang tua-anak, dalam persahabatan, juga di dalam Tubuh Kristus.

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (Mat 7: 1)

Tubuh Kristus harus bebas dari roh kritik dan menghakimi

Seringkali pengkritik terbesar kita adalah dari sesama orang Kristen dan bukan dari kelompok lain.

3. Persetujuan/ kesepakatan (agreement)

Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? (Am 3:3)

Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. (Mat 18: 19)

Persetujuan ini artinya dua pihak yang terlibat dalam covenant setuju dengan Tuhan dan melakukan dengan cara Tuhan. Mencoba membuat salah satu pihak menyetujui pendapat pihak yang lain bukanlah persetujuan/ kesepakatan.

Saat semua yang terhubung dalam covenant setuju dengan Tuhan, maka Tuhan akan membuat yang tidak mungkin jadi mungkin.


4. Berdoa bersama-sama (pray together)

Pray without ceasing. (1Tes 5: 17, KJV)

Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, (Ef 6: 18b)

Setiap hari ps Larry awali doanya dengan doa ini:

Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (Luk 18: 13b, TB) God be merciful to me a sinner. (KJV)

Kata belas-kasihan = mercy (Inggris) = חסד = chêsêd (H2617) = Tuhan mencurahkan semua kepada kita: anugerah, pengampunan, kebaikan hati.

Saat kita memohon belas-kasihan (mercy)maka sorga mencurahkan semuanya

5. Pengampunan (forgiveness)

Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. (Mat 6: 12)

Kita punya potensi untuk saling menyakiti, terutama pada orang yang saling mengasihi, dan seringkali tanpa sengaja. Saat kita di-tempelak Roh Kudus tentang kesalahan kita dalam suatu relasi, kita harus meminta ampun kepada pasangan/ rekan tersebut.

Salah satu cara menjaga covenant adalah mengampuni pasangan/ partner kita, bahkan sebelum yang lain bertobat

6. Kasih tanpa syarat (unconditional love)

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1Yoh 4:19)

Kasih (1Kor 13: 1-13)

Mengasihi bukan sesuatu yang emosional, tapi adalah keputusan dan kehendak kita

7. Kepercayaan (trust)

Kasih adalah pemberian, tapi kepercayaan didapat melalui usaha

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan (Ams 31: 10-11)

Cara membangun kepercayaan dalam hubungan perjanjian (covenant relationship) :

dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. (Ef 5: 21)

Dasar supaya hubungan perjanjian (covenant relationship) berhasil, dan semua kualitas di atas bekerja adalah: saling melayani

Tanyakan pada yang memiliki hubungan perjanjian dengan kita: bagaimana saya bisa melayani anda?
  • Kepada Tuhan
  • Suami kepada istri, dan istri kepada suami
  • Orang tua kepada anak-anak, dan anak-anak kepada orang tuanya
  • Antar anggota gereja
  • Gembala dan jemaat

Saat kita siap mau menjadi pelayan dalam hubungan perjanjian kita, Tuhan akan memelihara perjanjian itu, dan akan mengangkat kita

Penutup
Dalam kisah perjamuan Kana, persoalan terbesar ada di pundak pengantin baru. Tapi mereka tidak mengerti persoalannya, dan persoalan itu Tuhan selesaikan.

Banyak hal yang tanpa kita tahu nyaris menggilas hidup kita.

Tahun 1993 Tuhan larang p Agung berkhotbah di luar, hanya melayani di dalam gereja. Ternyata sepanjang tahun 1993 ada pihak-pihak yang mengawasi dan akan menangkap p Agung. Masalah ini karena p Agung bercerita di Jerman tentang mimpinya bahwa akan adanya pergolakan di Indonesia. P Agung baru tahu masalahnya setelah kasus ditutup.

Yesus mengendalikan yang kita tahu dan yang kita tidak tahu dan sadari, termasuk masa depan kita

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);